" Karmamy Eva Dhikaras te; Ma Phalesu Kadacana; Ma Karmaphalahetur Bhur; Ma Te Sango 'Stvakarmani" "Jalankan saja kewajibanmu; Jangan mengharap hasil; Jangan biarkan pahala menjadi motif tindakanmu; Demikian pula jangan biarkan dirimu berdiam diri".

16 Jan 2013

PERADAH JEMBRANA GELAR PENDALAMAN SRADHA DAN LOMBA.


Peringatan hari sumpah pemuda telah menjadi momentum penting bagi generasi muda sebagai tonggak kesadaran dan kebangkitan Generasi Muda yang merasa Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa yaitu Indonesia. Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilaksanakan Generasi Muda dalam wadah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menjelang Hari Sumpah Pemuda ke-84. Salah satu diantaranya adalah Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah Indonesia). DPK Jembrana Peradah Indonesia menjelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda mengadakan beberapa kegiatan diantaranya adalah Pendalaman Sradha, Lomba Resensi Buku dan Lomba Debat Agama Hindu dan Budaya Bali dengan melibatkan siswa-siswi SMA/SMK se-Kabupaten Jembrana. Rangkaian kegiatan Peradah Indonesia di Jembrana ini di  dibuka secara resmi oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, minggu (21/10) bertempat diwantilan jagatnatha bertepatan dengan kegiatan Pendalaman Sradha yang  menghadirkan dua orang nara sumber yakni I Made Kembang Hartawan (Tokoh Pemuda yang dalam usia yang sangat muda sudah berhasil menjadi Wakil Bupati Jembrana dengan berbagai kegiatan berorganisasi)  dan  Genta Apritahua, serta penulis novel Hindu “ Kutemukan Tuhan yang mencintai orang”
Ketua panitia, Suta Hariandika,  mengungkapkan bahwa  kegiatan ini sejatinya digelar dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 oktober. Diharapkan, melalui kegiatan Pendalaman Sradha, lomba debat, lomba resensi buku  yang digelar selama dua hari, bisa mengangkat jati diri Pemuda Hindu khususnya rasa bangga akan ajaran dan nilai-nilai agama Hindu. “  Untuk lomba debat akan diikuti sekitar 150 siswa dari berbagai sekolah di Jembrana. Tema yang kita ambil adalah Hindu dan Budaya Bali dengan menghadirkan juri dari PHDI maupun majelis madya Jembrana, “ungkap Suta. Sementara Lomba Resensi Buku adalah meresensi buku-buku terbitan dari Media Hindu merupakan kelanjutan dari Program Sinergi Peradah dengan Sekolah.
Bupati Jembrana I Putu Artha menyambut baik acara ini yang menurutnya bisa dijadikan media untuk mempertebal sradha (keimanan) terhadap Ida Sanghyang Widi Wasa. Selain itu lanjut Artha, dengan dilandasi sikap sradha dan kepercayaan yang kuat, maka akan lebih mudah mempelajari agama sebagai suatu pegangan yang kokoh.
Dalam paparannya selaku narasumber  I Made Kembang Hartawan menyoroti langkah-langkah apa saja yang bisa dilakuakn Pemuda Hindu dalam menguatkan eksistensi Hindu, terlebih lagi ditengah arus informasi yang demikian kencangnya saat ini. “ Sebagai Pemuda Hindu yang cerdas, kita harus pintar memfilter diri, menangkap informasi yang positif bukan sebaliknya, “tegas Kembang. Selain itu sebagai Pemaja, saat ini dua hal mendasar yang bisa menjadi ancaman, yakni HIV AIDS dan bahaya narkoba. “Khusus untuk Jembrana penderitanya sudah cukup besar, karena itu mari bersama-sama kita cegah ,libatkan diri pada hal-hal positif salah satunya dengan meningkatkan Sradha (keyakinan akan ajaran Agama Hindu) melalui pendalaman agama serta senantiasa melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan berorganisasi seperti Peradah, Seke Teruna , kegiatan olah raga, seni dan kegiatan positif lainnya, “ujar Kembang mencontohkan.
Sementara itu pembicara kedua , Genta Apritaura memperkenalkan diri sebagai orang yang baru menemukan jalan Dharma lebih banyak bercerita  lika-liku kehidupannya pergulatan batin atau iman yang panjang dan menyakitkan untuk menemukan Tuhan bagi alam semesta, yang bersikap sama bagi semua orang tanpa perduli keturunan dan sukunya hingga akhirnya menemukan jawabannya melalui Bhagawad Gita.  Semua telah dijalaninya itu dituangkan dalam novel karyanya dalam bahasa dan alur pikir remaja. Gentha mencoba memotivasi Generasi Muda Hindu yang hadir agar bangga menjadi Hindu dan tidak minder dalam pergaulan dengan umat lain karena Hindu adalah agama yang mempunyai filosifi yang sangat luas dan mendalam dan Universal. “Bersyukurlah telah lahir sebagai seorang Hindu tidak seperti saya yang menjadi Hindu melalui sebuah pencarian dan perjuangan yang panjang dan melelahkan serta  tidak sedikit resiko yang harus dihadapi,” kata Gentha
Apa yang telah disampaikan kedua narasumber ini begitu menarik perhatian dan kekaguman generasi muda yang hadir hingga dengan antusias menyampaikan pertanyaan yang meminta saran dan tanggapan dari kedua narasumber seputar problematikan generasi muda Hindu. Dialog ini berlangsung sangat menarik hingga tidak terasa telah melewati  waktu makan siang dan dengan berat hati dan terpaksa dihentikan oleh  panitia. (Humas DPK Jembrana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDIO PERADAH JEMBRANA