Maraknya pemberitaan Koran yang memberi kesan telah terjadi
pendegradasian moral pemuda jembrana yaitu dengan adanya kasus perkosaan yang
dilakukan secara berjamaah, human trafficking anak usia dibawah umur dan
meningkatnya kasus HIV/Aids di Jembrana yang memposisikan Jembrana pada
peringkat ketiga penyebaran virus HIV/Aids di Bali membuat gerah Generasi Muda
Jembrana.
Dengan diinisiatori oleh KNPI dan
Peradah Indonesia Kabupaten Jembrana, generasi muda jembrana melakukan aksi
turun ke Jalan yaitu tepatnya pada hari Senin, 12 Agustus 2013, hari pertama
kerja Birokrasi setelah seminggu melaksanakan cuti, terkait dengan perayaan
hari raya idul fitri dan libur akhir pekan.
Peserta Aksi yang melibatkan OKP,
Ormas-ormas yang ada di Jembrana,
BEM, OSIS SMA/SMK di Jembrana, dan beberapa LSM di Jembrana, sejak pagi hari sudah
berkumpul di Halaman Gedung Kesenian Bung Karno kemudian melakukan long march
menuju Kantor Kepolisian Resort Jembrana dan berakhir di Gedung DPRD Kabupaten
Jembrana. Di sepanjang jalan tidak henti-hentinya peserta aksi menyampaikan orasi untuk menggugah kepedulian masyarakat Jembrana
untuk bersama-sama mengatasi masalah yang mengancam generasi muda
Jembrana. Didepan Kantor Polres Jembrana koordinator aksi menyampaikan surat
pernyataan sikap yang diterima langsung oleh perwakilan Kapolres Jembrana.
Sementara di Gedung Wakil Rakyat Jembrana, Perwakilan Aksi diterima
oleh Ketut Sugiasa, Ketua DPRD
didampingi Ir. I Ketut Widastra Wakil Ketua dan beberapa orang anggota DPRD. Dalam
orasinya coordinator pendemo meminta kepada DPRD Jembrana untuk segera
menyikapi dugaan maraknya
eksploitasi/human trafficking anak usia dibawah umur yang dilakukan oleh Mr. M
yang berlokasi di Desa Perancak Jembrana.
Kami dari Generasi Muda Jembrana
dan Bali pada umumnya menolak segala
bentuk pendegradasian moral Pemuda
Jembrana. Kami meminta kepada dewan yang terhormat
untuk menindak lanjuti serta menyikapi tuntutan kami, kalau tidak ditanggapi
maka kami akan mengerahkan masa lebih banyak lagi imbuh coordinator masa yang
di sambut teriakan setuju oleh masa pendemo.
Penyampaian ORASI dr Perwakilan KNPI |
Dalam tuntutannya masa yang di
backup oleh para bendesa pekraman dan tokoh-tokoh masyarakat Jembrana meminta kepada dewan untuk menolak segala
bentuk eksploitasi yang menjerumuskan
anak-anak remaja dalam bentuk eksploitasi
anak usia dibawah umur dan seks bebas yang dilakukan oleh para ABG, menolak dengan tegas pembuatan film “Bali The Big
Brother” yang mengambil syuting di Desa Perancak , serta meminta kepada Pemkab
Jembrana untuk tidak mengeluarkan ijin pembuatan film tersebut, yang dibuat Mr. M yang secara nyata akan memberikan citra negative kepada Generasi Muda Jembrana pada khususnya dan
Bali pada umumnya.
Persiapan di GKBK Jembrana |
Ketua DPRD Jembrana, I Ketut
Sugiasa, berjanji untuk menindak lanjuti apa yang menjadi
aspirasi pada pendemo.” Saya
atas nama pimpinan dan anggota DPRD Jembrana berjanji akan membicarakan dengan Pemerintah Daerah dan akan mengundang para Bendesa dan Kepala Sekolah se-Jembrana untuk
mencari solusi yang terbaik untuk
masyarakat dan kami akan menyalurkan aspirasi - aspirasi yang ada serta meminta dalam menyampaikan aspirasi agar
tertib tanpa ada unsur kekerasan dan anarkis
harap Sugiasa.
Aksi demo tersebut dikawal ketat pihak kepolisian Sektor
Negara yang dipimpin langsung Kapolsek Negara Kompol IB Nyoman Budiasa sampai aksi demo bubar.(Humas
DPK Jembrana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar