“OKP (Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda) di Jembrana seperti anak kehilangan orang tuanya,
sehingga tidak tahu kemana harus mengadu dan kemana pula minta sangu untuk
mendukung kegiatannya. Meskipun demikian adanya, OKP di Jembrana selalu siap ngayah, siap payah, siap layah
dan siap tidak dibayah”. Demikian disampaikan perwakilan DPD KNPI Jembrana
dalam Rapat Kerja Komisi A DPRD Jembrana dengan Dinas Dikporaparbud yang
berlangsung pada hari Selasa, 18 Oktober 2011 di Ruang Rapat Lt. II Gedung
Timur DPRD Jembrana. Raker yang dipimpin
langsung Ketua Komisi A, I Gede Agus
Sanjaya, SE, MM adalah dalam rangka memfasilitasi aspirasi dari Generasi muda Jembrana
yang tergabung dalam beberapa OKP di Jembrana yang selama ini merasa kurang
diperhatikan sehingga tidak maksimal didalam melakukan aktivitas dan terkesan
seakan OKP dijembrana hanya papan nama saja atau bahkan ada yang mati suri
karena tidak ada aktifitasnya. Kedepan, KNPI Jembrana selaku wadah bergabungnya
beberapa OKP hendaknya dapat mengayomi dan mengkoordinir anggotanya sehingga
semua potensi OKP dapat bersinergi dalam pembangunan di Jembrana. Terkait
dengan penyusunan RAPBD Kabupaten Jembrana tahun 2012, dengan diberlakukannya
Permendagri 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial dan Dana
Hibah dari APBD, diharapkan rencana
kegiatan dari generasi muda (OKP) ini harus sudah teranggarkan dalam RAPBD
Kabupaten Jembrana tahun 2012. Oleh karena itu OKP-OKP di Jembrana dibawah
Koordinasi KNPI harus sudah mengajukan
proposal kegiatan di tahun 2012.
Kepala Dinas Dikporaparbud yang hadir bersama Kepala-Kepala Bidangnya
menjelaskan bahwa terdapat tupoksi pembinaan Generasi Muda dan Olah Raga
dibawah Bidang Binmudora. Untuk tahun 2012 Bidang Binmudora mendapat pagu
anggaran sebesar 1,547 Milyar Rupiah yang sudah terbagi habis untuk membiayai
kegiatan-kegiatan rutin tahunan dibidang Pemuda dan Olah Raga yang menjadi
tanggung jawab Dikporaparbud. Sementara itu sudah ada pengajuan Proposal
kegiatan tahun 2012 dari KNPI, Peradah dan Pramuka dengan nilai seluruhnya
kurang lebih 700 juta rupiah yang tidak diketahui harus dialokasikan
penganggarannya dari mana.
Mendapat gambaran pemaparan demikian, pimpinan OKP berharap adanya bantuan dari Legislatif untuk
dapat melobi eksekutif agar menunjuk SKPD mana sebagai pengayom atau Pembina
OKP dan yang lebih penting adalah adanya perhatian khusus dalam hal anggaran untuk
Pemuda (OKP) di SKPD tersebut.
“Kami sependapat bahwa KNPI harus mengkoordinir
OKP-OKP yang ada dalam pengajuan proposal kegiatan sebagaimana yang diamanatkan
Permendagri 32 tahun 2011, tetapi kami kurang sependapat apabila KNPI membuat
klasifikasi dari kegiatan-kegiatan yang diajukan tersebut yang cendrung lebih
mengedepankan peran KNPI sebagai pelaksana sementara OKP-OKP yang lain
seakan-akan nebeng saja. Untuk itu mohon bantuan legislative memperjuangkan
adanya dana hibah untuk kegiatan Generasi Muda dimasing-masing OKP di
Jembrana”, demikian harapan yang disampaikan Ketua DPK Jembrana Peradah Indonesia
.
Raker yang berlangsung kurang lebih 2 jam ditutup dengan
kesimpulan yang belum bisa memuaskan pimpinan-pimpinan OKP di Jembrana karena
belum adanya kejelasan lembaga dan alokasi dana untuk Pemuda. Ketua Komisi A berjanji bersama bersama
anggotanya yang duduk dalam Badan Anggaran untuk memperjuangkan aspirasi ini
kepada Eksekutif (Bupati dan Jajarannya).
Astungkara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar