![]() |
Bakso Celeng 100% Haram |

“Saya menjamin, jika umat Hindu Bali membuat
makanan, bisa dipastikan prosesnya sangat bersih (sukla).
Dari pengelolaan bahan makanan di dapur hingga di hidangkan. Karena dari keluarga, orang Bali dididik untuk menghargai kesucian. Saya harap ada
sebuah Lembaga Sertifikasi “Sukla” yang bisa
menggerakkan ini. Jangan sampai makanan yang dikonsumsi oleh orang Hindu Bali
diproses melalui cara yang tidak benar. Ini akan sangat mempengaruhi kualitas
badaniah SDM Hindu. Ingat dalam kitab Weda sangat diyakini bahwa makanan itu
sangat berpengaruh pada aktivitas sehari-hari termasuk siapa yang menghidangkan
makanan, proses penghidangan dan takaran kesucian,” ungkap Gusti Wedakarna.
Ia mencontohkan, umat Hindu sering mengeluhkan kurang
higienisnya proses pembuatan makanan dari produsen yang kebetulan pendatang.
“ada kasus penjual bakso mencuci perlengkapan jualannya di kamar mandi karyawan
atau mencuci bahan makanan yang akan dijual dari tempat bekas mencuci pakaian.
Ini sama sekali membahayakan bagi umat Hindu. Untuk itu saya sarankan agar 90 %
umat Hindu di Bali untuk menguasai kembali ekonomi kerakyatan. Jangan sampai kualitas makanan di Bali ini tidak
sesuai estetika,” ungkap Presiden WHYO
ini.
Terkait adanya usaha membentuk merek (franchise) “Bakso Celeng Haram”
yang diproduksi Made Andriani (wanita Bali asal
Lampung), pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung. “Usaha karma Bali
yang dilakukan oleh Ibu Made ini sangat baik. Ini yang dinamakan Bali Jengah. Saya yakin bakso Haram ini akan maju dan
Badan Dana Punia Hindu Nasional (BDPHN) siap memberikan modal untuk didirikannya cabang diseluruh Bali.
Saya harap umat Hindu membiasakan diri berbelanja di warung yang ada pelangkiran-nya.
Kalau ada plangkiran pasti milik umat Hindu dan jika milik umat Hindu pasti
prosesnya “Sukla” ungkap Wedakarna yang tidak lama lagi
akan meluncurkan lembaga
sertifikasi Sukla.
Sumber : Bali Post,Rabu,18 Oktober 2011.,
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapussaya dukung bung weda karna.... lanjutkan.... ngapain kita biarkan berkembang orang dari luar bali (...) menguasai ekonomi kerakyatan.... walaupun saya dari sulawesi tapi leluhur saya dari bali.... hanya saja saya trans... hidup ajeg bali.... jangan beri celah yang lebih banyak kepada mreka...
BalasHapusSaya dah pernah beli bakso babi buatan orang bali di daerah saya.. Mimih dewa ratu jaen gatine !! semoga ini menjadi prospek bisnis yang bagus
BalasHapusbenar sekali!!pemikiran pak weda karna sama dengan saya,,belanjalah diwarung yang ada pelangkirannya!!de baang jelemo jawo berkuasa dibali!!
BalasHapussetuju
BalasHapusPatut sekadi penikan bapak weda, tiang dukung nike...!!!
BalasHapusSegala usaha untuk memperkuat budaya dan kemajuan masyarakat bali harus di dukung, dari pada ribut sendiri dengan sesama ormas bali, sungguh sangat memalukan, maju terus pak Wedakarna.
BalasHapusmantap ...kami warga Hindu mendukung ke Suklaan makanan...
BalasHapusTiang sangat setuju niki..
BalasHapusTiang sangat setuju niki.. ajeg bali
BalasHapussama2 cari makan... orang bali juga banyak yang merantau, harus saling menghargai
BalasHapuslanjutkan...nak bali jangan sampai kalah sama pendatang! bali jengah,,,,!
BalasHapusssaaaayyaaaa sseeeetttuuujjjuuuuuuuuu,,,,
BalasHapuskalo menurut sy itu sah2 saja,akankah lebih baik kalo di buat larangan/undang2 u tidak menjual makanan bahkan bakso dgn berbahan daging sapi di bali.krn sapi sangat disucikan di bali,kt aja di luar bali kalo jualan makanan dgn daging babi di larang keras,sekarang kt balikan di bali kt larang daging sapi beredar,itu sj sdh cukup u mengangkat perekonomian masyarakat bali.tanda kutip"kalo mau serius menangani masalah ini pasti bs terlaksana,bukan malah membuat tandingan"..salam bahagia
BalasHapussaya dukung upayanya....nahh minta dung penjelasanya tentang makanan sukla (halal)yang baik untuk komsumsi, makanan yang layak komsumsi menurut konsep HINDU...
BalasHapusSANGAT SETUJU DAN MENDUKUNG 100%...Astungkara semua dapat berjalan dengan lancar dan dimudahkan,,dengan hasil yang maksimal..Saya tunggu untuk sertifikasi"SUKLA" yang digagas,,dan agar semua makanan terdaftar sebagai produk yang "SUKLA"...
BalasHapusSangat susah mendapatkan seorang yang mempunyai inspirasi seperti ini, tapi sayang masih sebagian besar umat hindu yang kurang memahaminya
BalasHapusapalagi gebrakan dari para peminpin yang notabene mengaku hindu sangat kurang. hidup pak weda karna seluruh jiwa raga saya mendukung segala inspirasimu yang berlandaskan hindu bali.
semoga tidak membuat orang bali jd rasis
BalasHapus