Dewan
Pimpinan Kabupaten (DPK) Jembrana Perhimpunan Pemuda Hindu ( PERADAH )
Indonesia adalah organisasi yang berazaskan Pancasila , terstruktur dari pusat
( Nasional ) ke daerah ( Provinsi dan Kabupaten/Kota) hingga ke kecamatan (
Komisariat ), bersifat independen, beraspirasikan kepemudaan Hindu Dharma dan
tidak bernaung dibawah organisasi sosial politik apapun.
Tujuan
PERADAH adalah untuk berperan aktif dengan swadharmanya dalam mencapai tujuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan
UUD 1945, demi terwujudnya pembangunan manusia Hindu seutuhnya. Senantiasa
meningkatkan kesadaran generasi muda Hindu dalam kapasitasnya sebagai warga
masyarakat generasi penerus bangsa.
Sejalan
dengan kemajuan pemikiran manusia, berbagai persoalan yang dihadapi umat Hindu
pada umumya semakin komplek yang memerlukan pengelolaan dan penyelesaian secara
arif dengan pemikiran, perkataan dan tindakan yang dilandasi Dharma Agama
Hindu. Pengelolaan berbagai persoalan tersebut memerlukan wadah/organisasi yang
tepat untuk menghimpun pemikiran-pemikiran luhur pemuda Hindu yang dinamis.
DPK
Jembrana PERADAH Indonesia merupakan organisasi yang berada di tingkat
kabupaten dan kedudukannya berada dibawah garis koordinasi dan konsultasi Dewan
Pimpinan Provinsi (DPP) Bali PERADAH Indonesia yang berada di tingkat provinsi.
Pokok
Kepengurusan PERADAH Indonesia Kabupaten Jembrana Masa Bhakti 2011-2014 terdiri
dari :
a.
Dewan
Penasehat
b.
Dewan
Pimpinan Kabupaten
Dewan
Pimpinan Kabupaten Jembrana PERADAH Indonesia terdiri atas :
1.
Seorang
Ketua.
2.
Beberapa
orang Wakil Ketua.
3.
Sekretaris.
4.
Wakil
Sekretaris.
5.
Bendahara.
6.
Wakil
Bendahara.
7.
Bidang-bidang
sesuai dengan kebutuhan dengan mengacu pada biro-biro di DPP Bali PERADAH
Indonesia.
Program Kerja
Masyarakat Hindu di Bali
semakin hari semakin dihadapkan pada berbagai persoalan sosial keagamaan, baik
yang bersifat intern maupun ekstern. Dalam konteks intern, umat Hindu dituntut
mendalami pemahaman sradha dan bhakti, pemahaman konsepsi dan nilai-nilai
sastra agama Hindu dalam pelaksanaan upacara dan upakara yang didasarkan pada
tattwa, upacara dan susila. Berbagai hal bisa terjadi dari konsepsi tersebut.
Hal positif yang akan terjadi misalnya, umat semakin memiliki pengetahuan agama
(teologi), umat semakin kritis dalam memberi arti dan pemaknaan atas berbagai
ritual maupun simbol-simbol agama. Disamping itu umat semakin berani
menunjukkan pengetahuannya yang diwujudkan dalam bentuk penerbitan buku-buku
agama. Akan tetapi dibalik itu semua ada semacam kekhawatiran dengan fenomena
tersebut yang telah menempatkan rasionalisme diatas dimensi rasa bahkan telah
terjadi pula penafsiran berbeda atas nilai-nilai sastra yang diturunkan oleh
leluhur. Hal ini disebabkan adanya sumber dan kepentingan kelompok (interest
group) yang berbeda. Apabila hal ini dibiarkan terus berkembang, maka generasi
muda Hindu sebagai harapan masa depan akan mengalami persoalan serius, yang
dimulai dengan sulitnya menemukan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam konteks ekstern,
generasi muda Hindu pada khususnya akan dihadapkan dengan persaingan dalam
aspek kehidupan mereka. Hanya bagi mereka yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, kekuatan ekonomi dan azas religi yang baik lebih berpeluang untuk
hidup. Walaupun secara normative terdapat tatanan yang mengharuskan setiap pemeluk
agama menghormati pemeluk agama lain, setiap pemerintah berkewajiban
menlindungi setiap agama yang ada, namun dalam kenyataannya, agama minoritas
akan dijadikan subkultur hingga menjadi substruktur. Akibatnya kasus pelecehan
dan penafsiran yang salah terhadap suatu agama telah terjadi tanpa memperoleh
penyelesaian yang memuaskan.
POKOK-POKOK PROGRAM
1.
BINA DHARMA
Meningkatkan sradha
dan bhakti yang berwawasan universal, nasional dan lokal dengan mengadakan
kerjasama antar lembaga yang bernafaskan Hindu.
Bentuk Kegiatan
a.
Meningkatkan
pendidikan sradha bagi generasi muda Hindu di Jembrana.
b.
Meningkatkan
kwantitas dan kwalitas pelayanan dalam bidang kegiatan keagamaan (tattwa,
upacara dan susila)
c.
Aktif
melakukan pembinaan dalam menunjang aktifitas kegamaan Hindu.
2.
BINA WARGA
Memupuk kedewasaan
dan mengatur dinamika swadharma anggota PERADAH sebagai warga Negara yang baik
menuju satya mitra yang mantap berdasarkan nilai-nilai agama Hindu.
Bentuk Kegiatan
a. Meningkatkan
kompetensi generasi muda dalam mendalami ajaran Agama Hindu.
b. Aktif
memberikan masukan dan solusi terhadap permasalahan sosial, budaya, adat dan
keagamaan yang dihadapi umat Hindu
c.
Memantapkan
militansi generasi muda demi eksistensi Agama Hindu dan memupuk solidaritas
sebagai sesama umat Hindu.
d. Meningkatkan
kepedulian terhadap masalah-masalah hak azasi manusia, lingkungan hidup dan
kelestarian budaya.
e.
Meningkatkan
pendidikan kepemimpinan, manajerial dan kewirausahaan.
f. Memanfaatkan
media cetak dan elektronik sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam
mengembangkan organisasi.
3.
BINA KRIYA
Mendukung aktifitas
lembaga kemasyarakatan yang berlandaskan Hindu Dharma secara konsepsional dan
professional
Bentuk Kegiatan
a.
Melakukan
kerjasama dengan lembaga-lembaga yang sejalan dengan visi dan misi PERADAH.
b.
Mengusahakan
beasiswa bagi anak kurang mampu khususnya yang beragama Hindu.
c.
Mengupayakan
penghargaan kepada orang, lembaga atau kelompok masyarakat yang berprestasi dan
ngmemiliki jasa yang sangat besar dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai
agama Hindu.
d.
Mengupayakan
kursus dan pelatihan keterampilan bagi generasi muda Hindu.
4.
BINA SANDHIWANI
Berkomunikasi secara
terbuka dengan semua komponen masyarakat untuk mencari dan mengkaji informasi
masyarakat yang bermanfaat dalam meningkatkan peran agama Hindu sehingga mampu
memberikan kontribusi pada berbagai aspek kehidupan yang bersifat konstruktif
dan komperehensif.
Bentuk Kegiatan
a. Ikut
serta dalam mengkaji pelaksanaan nilai-nilai budaya dan agama Hindu yang tumbuh
dan berkembang ditengah masyarakat.
b. Mengadakan
dan mengikuti seminar atau yang sejenisnya yang berkaitan dengan nilai budaya
Hindu maupun yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan berorganisasi dan
bermasyarakat.
5.
BINA KARYA
Menunjukkan dan
menyumbangkan hasil karya nyata generasi muda kepada umat Hindu pada khususnya
maupun kepentingan masyarakat umum.
Bentuk Kegiatan
a. Melakukan
kegiatan pengabdian masyarakat
b. Menggalang
usaha untuk kepentingan kemajuan umat Hindu.
c. Menampilkan
kesenian dan kebudayaan yang bernafaskan Hindu kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil Lokasabha V DPK Jembrana Peradah Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2011 di Gedung Kesenian Bung Karno, telah dipilih Drs. I Komang Dhiyatmika MM sebagai Ketua Periode 2011 s/d 2014. Dalam kepemimpinannya kedepan, ketua terpilih ingin membumikan Peradah di Kabupaten Jembrana dengan mengupayakan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan dan mengupayakan kemandirian organisasi Peradah Jembrana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar