" Karmamy Eva Dhikaras te; Ma Phalesu Kadacana; Ma Karmaphalahetur Bhur; Ma Te Sango 'Stvakarmani" "Jalankan saja kewajibanmu; Jangan mengharap hasil; Jangan biarkan pahala menjadi motif tindakanmu; Demikian pula jangan biarkan dirimu berdiam diri".

28 Okt 2011

PERINGATAN SUMPAH PEMUDA MOMENTUM MENEGUHKAN KOMITMEN KEBANGSAAN

Puncak peringatan hari Sumpah Pemuda ke – 83, Jum’at (28/10) ini, harus dimaknai oleh segenap komponen anak bangsa, khususnya para pemuda sebagai momentum strategis untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan. Demikian dikatakan Gede Ariana Bisma, Ketua DPD KNPI Jembrana seusai pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda  di Lapangan Pecangakan Jembrana.
Hal senada ditegaskan pula  oleh Komang Dhiyatmika, Ketua DPK Jembrana Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah Indonesia). “Sejarah membuktikan bahwa pemuda adalah  agen perubahan.  Kisah Ken Arok sang pendiri kerajaan Singosari, Raden Wijaya sang pendiri kerajaan Majapahit, Maha Patih Gajah Mada pemersatu Nusantara, Gerakan pemuda pada tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda sebagai gelombang terbesar dalam menggelorakan semangat nasionalisme, Ir. Soekarno dengan proklamasinya , Swami Vivekananda yang meruntuhkan keangkuhan tokoh-tokoh agama abrahamik dengan menawarkan toleransi pada sidang agama sedunia pada tahun 1993 di Chicago Amerika Serikat. dll, adalah sederet contoh yang dapat kita jadikan rujukan yang menginspirasi kita. Semua orde yang lahir silih berganti mulai dari orde lama hingga orde reformasi, yang mencerminkan perubahan dalam kehidupan bernegara di Indonesia selalu dilakukan dan dipelopori oleh pemuda.
Oleh karena itu Kita  harus  bangga telah lahir, tumbuh dan berkembang menjadi seorang pemuda. Rasa bangga itu harus kita tunjukkan dengan kreatifitas dan inovasi  positif  didalam  pembangunan bangsa dan Negara”.
Menurut Dhiyatmika, “harus diakui bahwa  tid`ak semua pemuda telah memerankan diri secara baik dalam pembangunan . ada yang sebaliknya justru  menyia- nyiakan waktunya untuk sesuatu yang kontra produktif terhadap proses pembangunan.  Sebut saja, masih banyak pemuda yang asyik dan terlena oleh rayuan maut narkoba, premanisme, dan tindakan kriminal lainnya termasuk cyber crime (kejahatan dunia maya). Ada kegetiran yang harus dialami oleh sebagian di antara kita karena tiadanya kesempatan, ketidak berdayaan, pemiskinan  secara cultural dan structural yang harusnya mampu kita dobrak untuk keluar bersama-sama dengan pemuda lainnya berperan dalam pembangunan”.
 
 Menurut kedua tokoh pemuda di Jembrana ini, Peringatan Hari Sumpah Pemuda 1928 merupakan momentum untuk mengokohkan dan mempertahankan ke-4 pilar Kebangsaan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Segenap komponen bangsa teristimewa para pemuda meneguhkan kembali komitmen untuk mengimplementasikan keempat pilar bangsa Indonesia ke dalam tatanan aksi nyata alias tidak berkutat sebatas retorika semata. Konsistensi  pemuda dalam menjaga idialisme merupakan pengejawantahan dari semangat berbangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDIO PERADAH JEMBRANA