" Karmamy Eva Dhikaras te; Ma Phalesu Kadacana; Ma Karmaphalahetur Bhur; Ma Te Sango 'Stvakarmani" "Jalankan saja kewajibanmu; Jangan mengharap hasil; Jangan biarkan pahala menjadi motif tindakanmu; Demikian pula jangan biarkan dirimu berdiam diri".

23 Apr 2013

GERAKAN 2000 RUPIAH BERI WARNA DHARMA SANTIH NYEPI DI JEMBRANA


Dharma Santih Nyepi Kab. Jembrana
Dalam rangka menumbuhkan empati  generasi muda Hindu kepada anak-anak yang diasuh  di Panti-Panti Asuhan Hindu di Jembrana, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH INDONESIA)

Kabupaten Jembrana menggagas suatu  Aksi yang diberi nama “Gerakan 2000 Rupiah”. Gerakan ini menyasar siswa-siswi SMPN dan SMAN/SMKN se-Jembrana dan berhasil menghimpun dana sebesar 15 juta rupiah lebih yang akan dibagikan tunai masing-masing sebesar 150 ribu rupiah dan  paket sembako (gula pasir, telor, minyak goreng, mie instant,  dan beras) kepada anak-anak panti di tiga lokasi panti yaitu PA Artha Kara Kumara, PA Sanathana Dharma dan PA Priyahita, demikian dilaporkan Komang Dhiyatmika selaku Ketua Panitia Dharma Santih Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1935 di Kabupaten Jembrana kepada  Bupati Jembrana yang hadir pada saat pelaksanaan Dharma Santih Hari Suci Nyepi Kabupaten Jembrana Tahun 2013


Dharma Santih yang merupakan rangkaian akhir perayaan Hari Suci Nyepi di Kabupaten Jembrana dilaksanakan di Wantilan Pura Agung Jagatnatha Jembrana pada sabtu, 23 Maret 2013 dengan  mengusung tema “Dengan Persaudaraan kita tingkatkan Kebersamaan”.  Hadir pada kesempatan tersebut Para Sulinggih se-Jembrana, para pemangku yang tergabung dalam Pinandita Sanggraha Nusantara, Bupati dan Wakil Bupati masing-masing beserta Ibu, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah kabupaten Jembrana beserta Ibu, Tokoh-tokoh Masyarakat Jembrana, Tokoh dari masing-masing Agama, Tokoh Adat, Pejabat dilingkup Pemkab Jembrana, Para Kepala Sekolah SD, SMPN dan SMA/SMKN se-Kabupaten Jembrana, perwakilan Siswa-siswi SMA, Pengasuh dan anak-anak Panti Asuhan Artha Kara Kumara, Sanathana Dharma dan Priyahita.
Dalam kata sambutannya, Bupati Artha berharap, untuk memulai hidup baru di tahun baru caka 1935,  Dharma Santih yang kita laksanakan ini mengandung makna yang sangat strategis serta tidak terlepas dari nilai filosofis yakni, persatuan, persaudaraan, perdamaian serta toleransi diantara sesama. Karena kata Dharma Santih sendiri memiliki arti kebenaran dan kedamaian. Mengawali hidup baru itu,  idealnya dimulai dari menyepikan indria. Hidup hendaknya dilakukan dengan indria yang terkendali, “ungkapnya.
Penyerahan Punia Gerakan 2000 Rp 
Setelah membacakan sambutannya, Bupati berkenan menyerahkan punia kepada para Sulinggih se-Kabupaten  Jembrana, sebagai wujud kepedulian Bupati atas pengabdian para Sulinggih membina umat-nya di Kabupaten Jembrana sehingga masyarakat Jembrana dapat melaksanakan swadharmanya, dan menyerahkan  Punia dari “Gerakan 2000 Rupiah” kepada anak-anak panti dan pengasuhnya secara simbolis sebagai wujud berbagi keceriaan dan kebahagiaan menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan dari siswa/siswi SMPN dan SMAN/SMKN se Jembrana.

Guna memberi kesan beda yang positif dari pelaksanaan Dharma Santih tahun-tahun sebelumnya, pada kesempatan ini Panitia Pelaksana menghadirkan Pendharma Wacana Arif Hartarto dari Klaten Jawa tengah yang mencoba mengurai tema  Dharma Santih kali ini dengan gaya khasnya sebagai seorang Dalang Wayang Kulit  terkenal di tanah Jawa, yang memukau hadirin serta diujung acara yang biasanya dihibur dengan kesenian Bondres, maka kali ini dipentaskan Drama Musikal “Pelaksanaan Brata Penyepian” oleh Theater Komunitas Kertas Budaya Jembrana.
Rangkaian Dharma Santih akhirnya ditutup dengan sima-karma yaitu saling memaafkan diantara para hadirin yang diawali oleh Bupati Jembrana dan disusul undangan lainnya. (Humas DPK Jembrana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDIO PERADAH JEMBRANA